Kamis, 27 September 2012

Metode Pengajaran Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Membaca



Membaca buku
Pengajaran membaca dengan buku mulai dilakukan setelah anak mengenal huruf. Cara yang ditempuh adalah sebagai berikut:

a.        Membaca buku pelajajaran.
Langkah-langkah yang ditempuh:
·         Membagikan buku atau menyuruh anak mengeluarkan buku yang dibawanya.
·         Memperkenalkan buku : warna, jilid, isi, tulisan, dsb.
·         Memberi petunjuk cara membuka buku.
·         Menjelaskan angka dalam nomor halaman.
·         Memusatkan perhatian anak pada halaman tersebut Menceritakan gambar yang terdapat pada halaman tersebut.
·         Mengajak siswa membaca kalimat dengan intonasi yang tepat.

b.      Membaca majalah yang telah dipilih oleh guru.
Huruf-huruf yang diperkenalkan meliputi: a,i,n, m,u,b,e,p,o,l,h,t,d, dan s.

c.       Membaca bacaan yang disusun oleh guru dan siswa
Langkah-langkah yang ditempuh adalah :
·         menunjukkan gambar yang akan dijadikan judul bacaan.
·         menulis judul yang sesuai dengan gambar.
·         menulis beberapa kalimat yang ada kaitannya dengan gambar.
·         membaca bacaan yang telah disusun bersama.

d.      Menyusun bacaan yang disusun oleh siswa secara berkelompok.
Langkah-langkah yang ditempuh:
·         Membagi siswa kedalam kelompok (satu kelompok sekitar 5 anak),tiap kelompok memilih gambar yang akan disusun kalimatnya (gambar dapat disiapakan oleh guru atau dipilih oleh anak).
·         Tiap kelompok membuat judul.
·         Tiap kelompok menyusun bacaan.
·         Tiap kelompok melaporkan hasil pekerjaanya.
·         Tiap kelompok membaca hasil pekerjaan kelompok yang lain.

e.       Membaca bacaan yang disusun oleh siswa secara individual.
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
·         Guru menugasi siswa untuk membaca gambar-gambar.
·         Siswa memilih gambar yang disukai.
·         Siswa menuliskan judul dan kalimat-kalimat yang ada kaitanya dengan gambar.
·         Siswa membaca bacaan yang telah dibuatnya.
·         Siswa membaca bacaan yang dibuat oleh temannya.

2.      Menyediakan berbagai barang yang membantu kemampuan membaca anak.
Jika banyak barang yang menunjang akan membuat anak terdorong untuk membaca. Salah satu pilihannya adalah buku-buku yang menarik untuk anak-anak, seperti buku bergambar atau dengan warna-warna yang menarik perhatian anak.

3.      Mengajak anak ke perpustakaan.
Ditempat ini anak-anak akan memiliki pilihan buku yang lebih banyak, sehingga lebih memotivasi dirinya untuk membaca. Selain itu di suasana di perpustakaan juga turut mendorong anak untuk ikut serta membaca.

4.      Membacakan buku untuk anak.
Membacakan buku untuk anak dengan suara keras setiap hari bisa menjadi salah satu cara paling efektif untuk membantu meningkatkan kemampuan membaca si kecil. Hal ini juga memungkinkan untuk anak mencoba membaca sendiri, karena baginya hal ini cukup menyenangkan.

5.      Menjadikan suatu permainan.
Menjadikan cara belajar membaca menjadi sebuah permainan bisa menciptakan suasana yang menyenangkan dan menarik bagi anak. Cobalah untuk mengajak anak mencocokkan antara awal suku kata dengan akhirannya, sehingga anak bisa belajar membaca sambil bermain.

6.      Menyanyikan lagu-lagu.
Dengan menyanyikan sajak-sajak lagu, maka anak akan belajar untuk menghubungkan antara huruf dan suara yang dibuatnya. Bernyanyi sambil bertepuk tangan mengikuti irama lagu juga dapat mendorong pemahanam kata-kata tersebut.

7.      Menyediakan tempat khusus untuk membaca.
Menyediakan tempat khusus bagi anak untuk membaca akan memotivasi anak untuk belajar. Orangtua juga bisa turut terlibat untuk menggunakan tempat tersebut, sehingga kegiatan ini menjadi lebih menyenangkan bagi si kecil.

8.      Biarkan anak mencoba untuk menulis.
Menulis jug bisa meningkatkan kemampuan anak membaca, karena anak sambil belajar untuk menggabungkan antara huruf untuk membentuk suatu kata atau kalimat. Kegiatan ini juga membantu keterampilan menulis anak.


8. Mengajak anak untuk membaca bersama.
Menghabiskan waktu untuk membaca bersama bisa memberikan pesan yang menyenangkan bagi anak. Biarkan anak memilih bukunya sendiri, lalu ajaklah membaca bersama-sama. Kondisi ini akan semakin memotivasi anak untuk belajar membaca.


 Jenis-jenis Membaca
Bermacam-macam kelakuan dan tujuan manusia dalam membaca, semua tergantung kepada niat dan sikap dari si pembaca. Dalam hal ini ada 2 jenis membaca yang didasarkan kepada tingkat dan kemauan berdasarkan kepada tujuan dan kecepatan.

1) Membaca Berdasarkan Tingkatannya
Agustina (1990:10) membagi membaca menjadi 4 jenis, yaitu membaca permulaan, membaca inspeksional, membaca analitis, dan membaca sintopikal. Lebih lanjut jenis membaca tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a.) Membaca Permulaan
Membaca permulaan dianggap sebagai membaca tingkat dasar. Ini lebih mengutamakan kegiatan jasmani atau fisik. Kesanggupan menyuarakan lambang-lambang bahasa tulis serta menangkap makna yang berada dibalik lambang-lambang tersebut adalah sebahagian kegiatan yang dilakukannya.

b.) Membaca Inspeksional     
Membaca inspeksional berkaitan dengan masalah waktu yang tersedia untuk membaca. Pembaca hanya mempunyai waktu yang relatif singkat, sedangkan pembaca harus menyelesaikan

c.) Membaca Analitis
Membaca analitis bukan hanya sekedar menyuarakan lambang bahasa dan menangkap makna yang berada dibalik lambang itu saja, tetapi lebih dari itu, kegiatan mental setelah kegiatan jasmani pada pembaca jenis ini sangat diperlukan. Karena membaca analitis merupakan membaca lengkap, baik dan sempurna yang dilakukan dalam waktu yang tidak terbatas dengan tujuan menganalisa tentang bacaan yang dibaca.

d.) Membaca Sintopikal
Membaca sintopikal ini menuntut pembaca untuk mempunyai waktu lebih banyak lagi, karena dalam membaca sintopikal pembaca harus menganalisis lebih dari 1 buku.
Dari keempat jenis tingkatan membaca di atas, membaca sintopikal-lah yang paling berat dan melelahkan. Namun membaca sintopikal atau membaca perbandingan ini memungkinkan pembaca memperoleh kepuasan, karena banyak informasi yang dapat diperoleh dengan membaca pada tingkatan ini.

2) Membaca Berdasarkan Kecepatan dan Tujuannya
Gani dan Semi (1976:4) membagi membaca ke dalam 4 jenis, yaitu; membaca kilat (skimming), membaca cepat (speed reading), membaca studi (careful reading), dan membaca reflektiv (reflektive reading).

a.) Membaca Kilat (skimming)
Membaca kilat (skimming) merupaka salah satu cara membaca yang lebih mengutamakan penangkapan esensi materi bacaan, tanpa membaca keseluruhan dari materi bacaan tersebut. Untuk membaca kilat diperlukan keterampilan yang dapat menentukan bagian-bagian bacaan yang mengandung ide atau pikiran pokok.
Tujuan membaca kilat adalah menangkap seperangkat ide pokok, mendapatkan informasi yang penting dalam waktu singkat atau terbatas, dan menemukan suatu pandangan atau sikap penulis.

b.) Membaca Cepat (speed reading)
Membaca cepat adalah membaca yang dilakukan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Biasanya dengan membaca kalimat demi kalimat dan paragaraf tetapi tidak membaca kata demi kata.
Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi, gagasan utama, dan penjelasan dari suatu bacaan dalam waktu yang singkat.

c.) Membaca Studi (careful reading)
Membaca studi dilakukan untuk memahami, mempelajari, dan meneliti suatu persoalan, kadang-kadang dituntut pula untuk menghadapkannya dalam ingatan. Untuk keperluan ini, membaca harus dilaksanakan dengan kecepatan yang agak rendah. Ciri-ciri pembaca yang baik dan efesien yaitu mempunyai kebiasaan yang baik dalam membaca, betul-betul mengerti tentang apa yang dibaca, sehabis membaca dapat mengingat sebahagian besar pokok-pokok bacaan, dan dapat membaca dengan kecepatan yang terkontrol (Al-Falasay dan Naif, 1985:25).

d.) Membaca Reflektiv (reflektive reading)
Membaca reflektiv adalah membaca untuk menangkap informasi dengan terperinci dan kemudian melahirkannya kembali atau melaksanakannya dengan tepat sesuai dengan keterangan yang diperoleh.
Biasanya membaca reflektiv dilakukan dengan tuntutan petunjuk tentang percobaan di labor, petunjuk yang memerlukan tindakan pembaca. Disamping itu juga dilaksanakan atau ditujukan untuk merefleksikan suatu bacaan, membaca untuk kesenangan dan membaca estetis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar