Konsep
kurikulumada empat yaitu kurikulum humanis, rekonstruksionis, teknologis dan
akademis.berikut adalah penjelasnnya :
1.
Kurikulum humanis
Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi (persoznalized
educationi) yaitu John Dewey dan J.J. Rousseau. Konsep ini lebih
mengutamakan siswa yang merupakan subjek yang menjadi pusat utama kegiatan
pendidikan. Selain itu, pendidik humanis lebih juga berpegang pada konsep
Gestalt, bahwa seorang anak merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. Pendidikan
diarahkan kepada membina manusia yang utuh bukan saja dari segi fisik dan
intelektual tetapi juga segi sosial dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai,
dan lain-lain). Inti dari konsep ini adalah kurikulum digunakan sebagai
alat untuk mengembangkan kepribadian individu.
2. Kurikulum rekontruksionis
Kurikulum
ini lebih memusatkan perhatian pada problema-problema yang dihadapinya dalam
masyarakat. Pada kurikulum ini, pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan
kegiatan bersama, interaksi, dan kerja sama. Kerja sama dan interaksi yag
terjadi bukan hanya antara guru dan siswa, melainkan antara siswa dengan siswa,
siswa dengan lingkungan serta siswa dengan sumber belajar lainnya. Sekolah
mempunyai kewajiban membantu individu mengembangkan kemampuan sosialnya dan
membantu bagaimana berpartisipasi sebaik-baiknya dalam kegiatan sosial.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kurikulum sebagai suatu alat untuk menata
kembali kehidupan masyarakat.
3. Kurikulum teknologis
Kurikulum sebagai suatu system yang
dikembangkan menggunakan pendidikan system . bentuk kurikulum diimplementasikan
individual.
4. Kurikulum akademis
Model
konsep kurikulum tertua dan masih sering dipakai sampai saat ini, karena kurikulum ini cukup praktis, mudah disusun,
mudah digabungkan dengan tipe lainnya. Kurikulum subjek akademis bersumber dari
pendidikan klasik (perenialisme dan esensialisme) yang berorientasi pada masa
lalu. Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Pada kurikulum ini,
orang yang berhasil dalam belajar adalah orang yang menguasai seluruh atau
sebagian besar isi pendidikan yang diberikan atau disiapkan oleh guru.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dianalisis bahwa
1. Kurikulum 1994 termasuk kurikulum
menganut konsep akademis karena
a. Kurikulum 1994 sesuai dengan aliran
filsafat perenialisme, karena pada kurikulum 1994 lebih fokus kepada aspek
kognitif dan mengabaikan aspek-aspek lainnya.
b. Beban belajar siswa terlalu berat
karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/substansi setiap mata
pelajaran.
c. Metode yang digunakan mengajar
cenderung monotone yaitu ceramah, tidak menggunakan metode-metode lain yang
melibatkan siswa aktif. Guru mengajar hanya mengejar target berupa materi yang
harus dikuasai dan berorientasi kognitif.
2. Kurikulum Berbasis kompetensi
termasuk kurikulum dengan konseep humanis, dan teknologis sebab
a. Menitikberatkan pada pengembangan
kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan
standard performance yang telah ditetapkan. Hal
ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang
mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan.
b. Penilaian menekankan pada
proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu
kompetensi.
c. Sumber belajar bukan hanya
guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Artinya
sumber belajar mengikuti perkembangan zaman dan teknologi.
d. Menekankan pada ketercapaian
kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
termasuk kurikulum dengan konsep intelektual, humanis, rekonstruksionis dan
teknologis
Sebab :
a. KTSP tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga fokus pada aspek
psikomotor dan afektif siswa. Materi pembelajaran disusun berdasarkan
karakteristik mata pelajaran, perkembangan peserta didik dan sumber daya yang
tersedia. Artinya guru harus aktif dan kreatif untuk mencapai kompetensi
pembelajaran.
b. Dalam KTSP, pengalaman pembelajaran
menggunakan metode yang bervariasi, hal ini disebabkan karena cara belajar
peserta didik berbeda-beda. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif,
presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan
kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian
pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi.
c. Muatan kurikulum KTSP dapat disusun
sendiri oleh setiap sekolah sehingga kebutuhan local terutama terkait dengan
kehidupan social budaya masyarakat dapat disisipkan oleh sekolah demi
menjembatani antara kehidupan sekolah dan kehidupan masyarakat kelak bila
peserta didik sudah tamat dari satuan pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar